Selasa, 19 Oktober 2010

Pria Ini DinyatakanTidak BersalahSetelah DihukumMati



Cameron Todd Willingham
menjadi pria pertama
yang dinyatakan tidak
bersalah setelah dihukum
mati. Hukuman mati
tersebut menjadi sejarah
terburuk dalam
pengadilan Amerika
Serikat.
Pengadilan
Amerika
Serikat
(AS)
di
Texas,
melakukan
kesalahan
besar
dengan
menjatuhkan
hukuman
mati
kepada
seorang
pria pada 1991 silam.
Setelah dilakukan
penyelidikan, ternyata
pria tersebut tidak
bersalah sama sekali.
Hakim Charlie Baird
memimpin sidang guna
memutuskan bukti yang
diajukan dalam sidang
terhadap Cameron Todd
Willingham. Willingham
sendiri dieksekusi mati
pada 2004 setelah berkali-
kali mengajukan banding,
namun ditolak.
Jika dalam pemeriksaan
ulang bukti atas kasus
Willingham memang
salah, maka pria yang
dituduh melakukan
pembakaran disengaja
tersebut menjadi pria
pertama yang dinyatakan
tidak bersalah setelah
dihukum mati. Ini
merupakan sejarah
terburuk dalam era
pengadilan modern AS.
Ahli forensik John Lentini,
yang memeriksa kasus
pembakaran menyatakan,
investigasi atas kasus
Willingham didasarkan
atas pemeriksaan forensik
yang belum disetujui sama
sekali.
Pada 2004, saat
Willingham dieksekusi
diketahui amat luas jika
teknik dan asumsi atas
kasus pria ini amat
invalid.
“Pemeriksaannya
(Willingham) bahkan tidak
memenuhi standar tahun
1991,” ungkap Lentini
seperti dikutip AFP, Jumat
(15/10/2010).
Pihak pengacara yang
mewakili keluarga
Willingham juga
memanggil Bruce Hurst,
seorang ahli forensik yang
mengajukan laporan pada
2004 atas kasus ini.
Laporan itu
mempertanyakan
hukuman mati yang
dijadikan kepada
Willingham.
Sementara Gubernur
Texas Rick Perry menolak
untuk membatalkan
eksekusi terhadap
Willingham meskipun
Hurst mengajukan laporan
serta bukti yang
membantah keterlibatan
pria itu.


sumber :http://
ruangberita.com/pria-ini-
dinyatakan-tidak-bersalah-
setelah-dihukum-mati/

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan sopan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls