Selasa, 12 Oktober 2010

Jangan Sia-siakan Waktu Subuh Mu

Sebagaimana tempat,
dimensi waktu pun bisa
menjadi sarana yang
efektif dalam
menghantarkan seorang
hamba meraih keutamaan
di sisi Allah. Bukankah
shalat-yang menjadi
wahana paling khusyuk
dalam beraudiensi
dengan-Nya-ditandai
dengan waktu? Dalam
Kitab-Nya, Allah juga
sering menggugah kita
dengan ungkapan waktu,
termasuk waktu subuh.
"Demi fajar/subuh,"
firman-Nya dalam surah
Al-Fajr. Ayat ini mengetuk
kita dengan penggunaan
wau qasam (sumpah). Ini
menunjukkan betapa
urgennya waktu subuh,
yaitu saat udara masih
segar, sejuk, dan pikiran
masih jernih. Alam yang
tadinya mengantuk,
perlahan-lahan bangun
dan kembali
membentangkan
karunianya. Di sinilah
pentingnya arti bangun
pagi; ia bukan hanya
memberikan manfaat dari
sisi kesehatan, melainkan
juga bisa bermakna
finansial dan spiritual.
Konon, Indonesia
termasuk lima negara
yang paling besar tingkat
polusinya di dunia, hingga
udara yang cerah dan
segar menjadi sulit
didapat. Apalagi di banyak
wilayah kota besar,
seperti Jakarta, yang
setiap sudutnya nyaris
penuh dengan asap
kendaraan bermotor.
Karena itu, bagi kita yang
ingin menghirup udara
segar, bangun pagi bisa
menjadi alternatif.
Bangun pagi juga
mempunyai nilai
ekonomis. Karena orang
yang bangun lebih awal
akan punya waktu lebih
banyak untuk menangani
berbagai urusan dan
bisnisnya. Lebih-lebih
ketika budaya kompetitif
sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari, maka
mengejar dan mencari
peluang bisnis adalah
suatu tuntutan.
"Hilangnya berbagai
macam peluang
mengakibatkan terjadinya
kehancuran, karena
memang itulah dunia,"
tulis Maulana Wahiduddin
Khan, pemikir dari India.
Sedangkan Umar bin
Abdul Aziz berujar,
"Malam dan siang bekerja
untukmu, maka
bekerjalah kamu pada
keduanya."
Bangun pagi juga tidak
hanya menawarkan pulsa
yang murah bagi orang
yang ingin berbicara via
telepon, misalnya. Namun,
banyak informasi bisnis
penting pun sering
dilansir sejak pagi. Lebih-
lebih bagi yang bergerak
di bidang jasa
transportasi, waktu pagi
sungguh memberikan
banyak berkah.
Bagi mereka yang masih
tergeletak di
peraduannya, mana
mungkin bisa meraih
karunia itu. Maka,
benarlah kalau Nabi
mengatakan bahwa tidur
di pagi hari mewariskan
kemiskinan.
Sedangkan dari sisi
spiritual, dalam banyak
hadis, Nabi acap kali
memberitakan tentang
fadilah shalat Subuh
secara berjamaah, juga
bershalawat untuknya di
kala pagi dan petang.
Guna mempertajam
kepekaan spiritual kita,
Nabi juga mewariskan
wirid-wirid khusus yang
dibaca setiap subuh,
misalnya: "Kami telah
memasuki subuh dan
kerajaan kepunyaan Allah
pun telah memasukinya.
Ya Allah, aku memohon
kebaikan hari ini,
keterbukaan (pintu
rahmat), pertolongan,
keberkahan, dan hidayah
hari ini. Aku berlindung
kepada Engkau dari
keburukan hari ini,
keburukan hari sebelum
dan sesudah hari ini."
Sedemikian besarnya
makna bangun pagi,
hingga salah satu
kebiasaan Nabi adalah
tidur lebih awal. Tidakkah
kita ingin mencontohnya?

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan sopan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls