Rabu, 13 Oktober 2010

6 Kebiasaan yangBikin AndaBangkrut




Baru tanggal 12 bulan ini,
tetapi saldo rekening
Anda sudah mendekati
nol. Ke mana uang Anda
lenyap?Anda mungkin
sudah mengeluarkan uang
begitu banyak, tetapi
tidak Anda sadari. Sebab,
Anda merasa tidak
membelanjakan sesuatu
yang penting. Anda bukan
baru membayar premi
asuransi, membayar uang
masuk sekolah anak, atau
membayar biaya servis
mobil. Anda hanya
window shopping atau
membuka-buka situs
belanja online. Wow...
ternyata inilah sumber
masalahnya.
Karena sudah merupakan
kegiatan sehari-hari,
window shopping tidak
lagi Anda anggap sebagai
sumber pengeluaran.
Masih ada beberapa hal
lain yang kerap Anda
lakukan, dan ternyata
membuat gaji cepat
menyusut.
1. "Window shopping"
Sering kali kita window
shopping dengan alasan
iseng karena tidak punya
kegiatan. Memang
menyenangkan sih
melihat barang-barang
bagus di sekitar kita.
Namun, dari sekadar
iseng, akhirnya Anda jadi
membeli sesuatu yang
tidak Anda rencanakan.
Anda bahkan tidak perlu
keluar rumah untuk
window shopping. Hanya
dengan melihat-lihat
katalog, browsing
internet, membaca
majalah, atau menonton
iklannya di televisi pun,
Anda bisa tergoda untuk
membeli.
Sebenarnya Anda pasti
sudah tahu bahwa
window shopping adalah
kebiasaan buruk yang
untuk menghentikannya
butuh kedisiplinan tinggi.
Paling aman adalah
dengan tidak
mengunjungi mal bila
Anda memang tidak
memerlukan sesuatu
untuk dibeli atau ditemui.
Selain itu, tak perlu lagi
meminta katalog atau
menerima tawaran e-mail
update mengenai barang-
barang kesukaan Anda.
Tanyakan pada diri Anda:
apakah saya
memerlukannya dan
dapatkah saya
membelinya secara tunai?
Bila tidak, cepatlah
berlalu.
2. Membawa banyak uang
tunai
Mengandalkan kartu
kredit untuk berbelanja
memang tidak baik, tetapi
selalu membawa banyak
uang tunai juga sama
buruknya. Uang tunai
memberikan Anda
perasaan memiliki uang
berlebih, dan karenanya
perlu dibelanjakan.
Bawalah uang tunai
secukupnya saja, dan
tinggalkan sisanya di
rumah. Menghindari kartu
kredit perlu tetap
dilakukan, tetapi yang
penting adalah membuat
budget mengenai kapan
harus membayar sesuatu
secara tunai. Manajemen
amplop juga cukup efektif
untuk mengelola uang
tunai.
3. Membagi data pribadi
Anda pada vendor
Ketika Anda melakukan
online shopping, Anda
tentu akan diminta
memberikan alamat
rumah dan informasi
kartu kredit. Situs-situs ini
juga memberikan tombol-
tombol sekali klik untuk
memesan sesuatu
sehingga Anda bisa
membeli dalam sekejap.
Sangat mudah, tetapi juga
sangat berbahaya. Trik
belanja yang serbamudah
ini tidak hanya membuat
Anda kehabisan uang jika
Anda tergolong impulsive
shopper, tetapi juga
menghilangkan rasa telah
menggunakan uang.
Sebab, Anda tidak
menggunakan uang tunai
atau menandatangani
struuk kartu kredit di sini.
Semua tinggal klik saja.
Jangan biarkan vendor
menyimpan informasi
kartu kredit Anda. Hindari
signing up untuk e-mail
atau katalog jika hal itu
hanya mendorong Anda
untuk berbelanja.
4. Mengumpulkan voucer
belanja
Mendapatkan diskon Rp
100.000 untuk produk
perawatan badan atau
sportsgear memang
lumayan, tetapi pastikan
dulu bahwa Anda
memang membutuhkan
barang-barang tersebut.
Hanya karena menerima
voucer belanja, tidak
berarti Anda harus
membelanjakannya kan?
Lagi pula, kebanyakan
nilainya juga tidak begitu
terasa. Tak perlu merasa
sayang bila voucer
akhirnya mubazir karena
tidak digunakan. Lebih
baik Anda buat daftar
barang-barang yang
diperlukan, setelah itu
baru melihat apakah ada
voucer yang bisa
dimanfaatkan.
5. "Shopping" dengan
emosi
Anda mungkin ingin
refreshing karena merasa
stres di kantor atau bosan
di rumah. Atau, Anda
ingin memanjakan diri
Anda karena berhasil
menurunkan berat badan.
Lalu, Anda pun shopping.
Anda berhasil
mendapatkan baju baru,
gadget baru, novel-novel
terbaru, lagi sale pula.
Namun, membiarkan
mood Anda mendikte
keputusan belanja adalah
cara tercepat untuk
menjadi bangkrut.
Tenangkan diri Anda
sebelum shopping.
Kembali kepada
pertanyaan mendasar:
apakah Anda
memerlukannya dan
apakah Anda mampu
membelinya? Anda bisa
kok memberi
penghargaan pada diri
Anda tanpa mengeluarkan
uang, misalnya berendam
di bak mandi, atau saling
memijat dengan suami.
6. Tidak membuat
perencanaan
Anda kelelahan setelah
pulang dari kantor, dan di
rumah tidak ada
makanan. Paling praktis
memang membeli
makanan. Berdasarkan
data dari Bureau of Labor
Statistics, di Amerika
diperkirakan rata-rata
keluarga yang terdiri atas
empat orang
menghabiskan lebih dari
4.000 dollar untuk makan
di luar. Bukankah ini
kebiasaan yang sangat
mahal?
Bila Anda berbelanja
mingguan, buatlah daftar
menu untuk seminggu
sehingga Anda selalu
mempunyai bahan
makanan untuk diolah.
Jika aktivitas Anda begitu
padat, cobalah untuk
memasak pada hari
Minggu, lalu
menyimpannya di lemari
es untuk disantap esok
harinya. Bagaimanapun
juga, memasak sendiri
jauh lebih hemat dan
sehat daripada membeli
makanan di luar.
Dan, butuh kedisiplinan
tinggi untuk mengubah
kebiasaan semacam ini.
Dengan perencanaan,
disiplin, dan menghindari
situasi yang menggoda
Anda untuk berbelanja,
kebiasaan buruk ini pasti
akan teratasi.
sumber:kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan sopan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls