Lubang pada lapisan ozon
sedikit demi sedikit
berhasil ditambal berkat
kegigihan para pembuat
kebijakan yang sangat
peduli akan nasib Bumi.
Namun dalam laporan
terbaru, disebutkan
bahwa upaya penambalan
lubang ozon justru
berkontribusi terhadap
percepatan proses
pemanasan global.
kehadiran lubang pada
ozon berdampak pada
pembentukan awan basah
yang warnanya lebih
terang dari awan biasa
yang melindungi kawasan
Antartika, dan disebabkan
emisi gas rumah kaca dua
dekade lalu.
"Pemulihan untuk
menambal lubang
tersebut akan berdampak
kebalikannya. Pada
dasarnya hal ini akan
mempercepat proses
pemanasan di belahan
bumi bagian selatan,"
kata ahli atmosfer dari
University of Leeds, Ken
Carslaw. Lubang pada
lapisan ozon ditemukan di
angkasa wilayah Antartika
pada pertengahan 1980.
Temuan ini langsung
menuai peringatan yang
meluas secara global.
Pasalnya, ozon
memainkan peranan
penting dalam melindungi
kehidupan Bumi dari efek
radiasi ultraviolet yang
merusak.
Chlorofluorocarbons,
bahan kimia pada lemari
pendingin dan kaleng
penyemprot aerosol
dituding sebagai biang
keladi kerusakan ozon. Di
bawah protokol
internasional pada 1987,
berbagai negara serentak
melarang penggunaan
bahan tersebut guna
memperbaiki lubang ozon
di wilayah Antartika.
Peneliti lainnya, Judith
Perlwitz dari University of
Colorado menyebutkan,
meski lapisan ozon
berangsur pulih, emisi gas
rumah kaca diperkirakan
akan terus berkembang
dan kian meluas.
Dia memprediksi bahwa
peningkatan temperatur
akan menyebabkan
kecepatan angin turut
meningkat dari waktu ke
waktu. Hal ini berdampak
sama dengan efek
pembentukan awan yang
dimiliki lubang ozon saat
ini. "Masa depan Bumi
tidak hanya ditentukan
oleh perbaikan lubang
ozon. Tapi perlu
diperhatikan juga bahwa
kita semakin
meningkatkan
penggunaan gas rumah
kaca yang berdampak
pada peningkatan
kecepatan angin dari
tahun ke tahun,"
tandasnya.
sumber: http://eksplorasi-
dunia.blogspot.com/2010/02/
tambal-lubang-ozon-
perparah-global.html
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan